Monday 27 April 2015

Profil Objek Wisata Kalimantan Selatan



Ijin menyampaikan, sedikit mengisahkan tentang tempat asal saya di provinsi kalimantan selatan, mungkin sokab, sokon, dan sowis juga pada bingung dan pengen tahu mengenai daerah asal pendaftaran saya, berikut Profil Objek Wisata Kalimantan Selatan.


Pasar Terapung, kegiatan jual beli masyarakat mirip di negara Thailand
A. Kota Banjarmasin
Propinsi Kalimantan Selatan beribukota di Banjarmasin. Wilayah ini banyak dilalui sungai besar dan sungai kecil (kanal). Banyak sekali kegiatan masyarakat yang dilakukan di sungai termasuk kegiatan perdagangan yang dikenal dengan pasar terapung. Penduduk kota Banjarmasin masih banyak yang tinggal di atas air. Rumah-rumah penduduk dibangun diatas tiang atau diatas rakit dipinggir sungai yang dikenal dengan sebutan ‘lanting’.  Budaya sungai terus berkembang, memberikan corak budaya tersendiri dan menarik. Salah satu kegiatan wisata paling menarik di kota Banjarmasin adalah berjalan-jalan menyusuri sungai dan kanal. Daerah pinggiran kota pemandangan alam sungainya masih asli. Wisatawan dapat menyusuri sepanjang sungai Martapura dan sungai Barito dengan menggunakan perahu Klotok dan Speedboat. Pusat Kota Banjarmasin terletak di sepanjang jalan Pasar Baru, sementara kawasan perkantoran khususnya Bank terdapat di jalan Lambung Mangkurat. Sungai Barito yang merupakan sungai terbesar di Indonesia berada di sebelah Barat dari pusat kota. Sebagian besar kegiatan masyarakat di Banjarmasin terjadi di sungai atau di sekitar sungai. Oleh karena itu sangatlah menarik menyaksikan kehidupan warga Kota dari tengah sungai. Wisatawan dapat menyewa perahu motor yang mangkal di tepi-tepi sungai dengan tarif sekitar Rp. 75.000 per jam guna memulai perjalanan menyusuri sungai melewati sejumlah lokasi menarik dengan waktu tempuh dua hingga tiga jam.
Perjalanan dimulai dengan melewati Mesjid Raya Sabilal Muhtadin menuju ke pasar kuin dimana air sungai Kuin mengalir menuju sungai utama, sungai Barito. Wisatawan dapat juga singgah di Pulau Kembang yang dihuni para monyet, kemudian melanjutkan perjalanan melalui penggergajian kayu di sungai Alalak dan kembali ke Pusat Kota melalui Sungai Andai.
Pasar Terapung adalah pasar tradisional yang sudah ada sejak dulu dan merupakan refleksi budaya sungai orang Banjar. Pasar yang khas lagi unik ini merupakan tempat melakukan transaksi di atas air dengan menggunakan perahu besar maupun kecil yang berdatangan dari berbagai pelosok. Pasar Terapung hanya berlangsung pada pagi hari sekitar jam 05.00 hingga 09.00 setiap hari. Dengan perahu Klotok dari Kota Banjarmasin dapat dicapai sekitar 30 menit.
Wisatawan harus datang pagi-pagi untuk dapat melihat kesibukan Pasar Terapung ini. Salah satu Pasar Terapung di Banjarmasin adalah Pasar Kuin yang terletak di persimpangan antara Sungai Kuin dan Sungai Barito. Sejak dahulu Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan terkenal dengan hasil kayu dan rotan. Pada masa lalu kayu yang ditebang langsung dikirim keluar Kalimantan, tetapi saat ini sebelum dikirim keluar daerah terlebih dahulu diolah menjadi bahan setengah jadi, demikian juga untuk industri rotan. ‘Sasirangan’,  adalah batik khas Kalimantan Selatan yang pada jaman dahulu digunakan untuk mengusir roh jahat dan hanya dipakai oleh kalangan orang-orang terdahulu seperti keturunan raja dan bangsawan. Proses pembuatan masih dikerjakan secara tradisional. Lokasi penjualannya di kecamatan Banjar Timur, 20 menit dari pusat Kota Banjarmasin.
Salah satu Landmark Kota Banjarmaisn adalah Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang berada di jalan Jendral Sudirman. Mesjid Raya Sabilal Muhtadin berdiri megah di jantung kota Banjarmasin menghadap Sungai Martapura. Bangunan Masjid arsitektur modern dengan dikelilingi lima menara yang menjulang tinggi disertai taman masjid yang luas dan indah. Masjid Raya Sabilal Muhtadin berlantai dua mempunyai kapasitas tempat sholat untuk 15.000 jemaah,  merupakan masjid kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan, serata menjadi pusat pengkajian agama Islam.


Lomba Perahu Naga di Sungai Barito, sungai terbesar di Indonesia
B. Kota Banjarbaru.
Kota yang terletak di sebelah Tenggara Kota Banjarmasin ini memiliki sebuah Museum yang berisi benda-benda peninggalan Suku Banjar dan Dayak. Patung-patung yang berasal dari Candi Hindu yang ada di Kalimantan juga terdapat di Museum Lambung Mangkurat ini. Juga terdapat meriam, pedang dan benda-benda lain sisa-sisa perang melawan Belanda. Koleksi Museum Lambung Mangkurat lainnya adalah peralatan Sunat Tradisional Banjar seperti Pisau dan Daun yang digunakan sebagai Antibiotik. Museum Lambung Mangkurat terletak di Kota Banjarbaru sekitar 35 km dari Kota Banjarmasin, menyimpan berbagai peninggalan sejarah dan budaya serta gambaran wajah Kalimantan Selatan dalam berbagai aspek kehidupan dan potensial alamnya.
Koleksi paling menarik dari Museum Lambung Mangkurat ini adalah benda-benda hasil penggalian dari Candi-Candi Hindu seperti Candi Laras di Desa Margasari Rantau (Kabupaten Tapin) dan Candi Agung di Amuntai (Kabupaten Hulu Sungai Utara) yang berjarak sekitar 150 km dari Banjarmasin. Disini juga terdapat peninggalan dari Kalimantan Timur antara lain Patung Sapi Nandi dan Simbol Alat Kelamin Dewa Syiwa yang disebut Lingang. 
Barang koleksi Museum lainnya terdiri dari peninggalan Sultan Banjar, Perkakas dari Batu, Ukiran Kayu Ulin, Perkakas Pertanian dan Perabot Rumah Tangga, Alat Musik Tradisional dan sebagainya.
Bangunan Museum ini merupakan perpaduan bentuk rumah tradisional yang bergaya modern diresmikan pada tahun 1979. Pendulangan/penambangan Intan, Kawasan Pendulangan Intan Tradisional berada di Kecamatan Cempaka. Bagi penduduk Desa Cempaka, mendulang intan merupakan mata pencaharian turun temurun. Para pendulang biasanya berkelompok-kelompok menggali lobang pada kedalam sekitar 10-12 meter dengan menggunakan perkakas tradisional dan metode lama. Mereka bekerja keras mengadu nasib. Bahan galian tersebut selanjutnya dicuci untuk mencari butiran Intan, terkadang pendulang menemukan pula Batu Akik dan Pasir Emas.
Kawasan penambangan intan dan emas ini terletak 47 km dari Kota Banjarmasin dan 7 km dari Kota Banjarbaru. Di tempat ini pengunjung dapat melihat langsung bagaimana para pekerja mencari Intan atau Emas di lobang-lobang penuh galian dan penuh lumpur. Dari catatan sejarah di tambang ini pernah ditemukan intan terbesar seberat 20 karat pada tahun 1846, rekor ini kemudian dipecahkan pada tahun 1850 dengan ditemukannya intan yang lebih besar lagi seberat 167,5 karat.
Kegiatan penambangan Intan di Desa Cempaka Kabupaten Banjar
Kegiatan penambangan Intan di Desa Cempaka Kabupaten Banjar
C. Kabupaten Banjar
Daya tarik Kota Martapura sebagai ibukota Kabupaten Banjar yang terletak di dekat Kota Banjarbaru ini adalah suasana pasar tradisional yang hanya digelar setiap hari Jumat. Pasar ini ramai dikunjungi para wanita Banjar dengan pakaian tradisional mereka yang berwarna-warni. Di lokasi pasar ini terdapat sebuah bangunan pasar berbentuk tradisional Banjar dengan atapnya yang berwarna biru. Di pasar yang luas ini, wanita Banjar menjual aneka barang termasuk berbagai jenis makanan. Jika anda penggemar batu permata, pasar ini adalah tempatnya. Pedagang batu permata menyediakan berbagai macam bentuk batu seperti intan dan batu permata lainnya, baik yang sudah diasah ataupun yang masih kasar. Berbagai bentuk manik-manik juga tersedia, juga perhiasan perak.  Di jantung Kota Martapura banyak ditemukan rumah-rumah tempat penggosokan intan baik secara tradisional maupun modern yang terkenal adalah penggosokan Intan Tradisional Kayu Tangi yang terletak di jalan Sukaramai di belakang pasar Martapura. Disini intan dan batu-batuan dibawa dan digosok secara tradisional dengan berbagai macam bentuk. Selain itu terdapat pula penggosokan Batu Aji. Yang tidak kalah menariknya adalah kerajinan Manik-manik atau hiasan Arguci yang dikerjakan secara unik dan berkelompok-kelompok oleh para pengrajin di Desa Melayu, Kecamatan Martapura. Pemasarannya sampai ke Negara Malaysia dan Brunai Darussalam.
Danau Riam Kanan,  berlokasi di Desa Aranio, merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Sultan Adam. Berjarak sekitar 65 km dari Kota Banjarmasin. Pegunungan Meratus yang indah dan hijau mengelilingi Danau Riam Kanan yang luasnya 8.000 hektar itu. Pulau Pinus yang terletak ditengah danau merupakan tempat ideal untuk rekreasi keluarga sambil menikmati kedamaian alam. Air danau yang jernih dan tenang sangatlah ideal pula untuk tamasya air, berenang, maupun memancing.
Tidak jauh dari Kota Martapura terdapat obyek wisata budaya yaitu Desa Kelampayan Kecamatan Astambul. Disini terdapat makam Ulama besar yaitu Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, penyebar agama Islam di Kalimantan, makam ini banyak dikunjungi peziarah yang datang dari seluruh Indonesia, juga Malaysia dan Brunai Darussalam. Pasar Terapung Lok Baintan berada di Sungai Martapura. Kegiatannya hampir sama dengan Pasar Terapung yang ada di tepi Sungai Barito. Yang membedakannya hanya para pedagang menggunakan topi yang disebut Tanggui. Tempat rekreasi lainnya adalah Taman Hutan Pinus yang letaknya sekitar sekitar 35 km dari Kota Banjarmasin. Rekreasi di bawah Hutan Pinus yang rindang, sehingga sangat baik duduk di bawah pohon sambil menikmati hidangan yang telah disiapkan. Taman Hutan Pinus merupakan penghijauan kota dan kebun pembinaan.
Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam terletak di Desa Mandiangin Kecamatan Karang Intan, sekitar 55 km dari Kota Banjarmasin yang mempunyai luas 106.400 Ha. Selain itu terdapat dua peninggalan jaman Belanda yang terletak 2 km dari Tahura. Disana ada Gajah Kampung, Rusa dan Buaya yang dilindungi. Pengunjung datang setiap hari libur untuk menikmati alam yang indah dan sejuk, juga sebagai tempat penelitian dan perkemahan bagi pelajar dan mahasiswa.


Jembatan Rumpiyang
D. Kabupaten Tapin
1. Goa Batu Hapu
Goa Batu Hapu yang terletak di Desa Batu Hapu Kecamatan Hatungun, merupakan goa yang mempunyai panorama luar biasa, mempunyai stalagnit dan stalagmit yang menghiasi dalam goa.  Tempat ini letaknya dari pasar Binuang sejauh 16 km dengan jalan yang sudah cukup baik, ditempuh dengan jalan santai sambil menikmati pemandangan suasana pedesaan dan nuansa alam pegunungan selama 30 menit. Goa ini berada di perbukitan, sehingga yang mempunyai hobi tantangan panjat tebing disinilah tempat untuk uji nyali.
2. Makam Datu-datu atau Ulama Makam Datu Sanggul, Telah direnovasi dan mendapatkan penambahan fasilitas sebagai upaya memberikan layanan kepada para peziarah. Tempat ini merupakan salah satu objek wisata budaya masyarakat yang bernuansa keagamaan. Pengembangan wisata ini sebagai upaya mengenal dan mengenang kembali sejarah. Makam yang menjadi tujuan wisata ziarah antara lain makam Datu Nuraya yang merupakan makam panjang bahkan mungkin makam terpanjang di dunia (± 60 meter) dan haulannya (peringatan tahunan) adalah pada tiap tanggal 14 Dzulhijjah. Makam ini terletak di Kecamatan Tapin Selatan. Selanjutnya adalah ziarah ke makam Datu Sanggul terletak di Desa Tatakan Kabupaten Tapin, haulannya setiap tanggal 21 Dzulhijjah, dari lokasi yang berdekatan perjalanan ziarah dilanjutkan ke makam Datu Suban yang dikenal sebagai guru Datu Sanggul, haulannya setiap bulan Syawal, kemudian perjalanan diteruskan ke makam Syech Salman Alfarizi yang dikenal sebagai tokoh pendidikan juga ahli dalam bidang pertanian dari desa Gadung Kecamatan Bakarangan (± dari makam Datu Suban jaraknya 14 km) event haulannya setiap tanggal 9 Dzulhijjah.
E. Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
Rakit Bambu di jeram Lok Sado, pedalaman etnis Dayak
Rakit Bambu di jeram Lok Sado, pedalaman etnis Dayak
Kandangan merupakan ibukota Hulu Sungai Selatan, kota transit bagi kendaraan dari Kota Banjarmasin yang akan menuju ke Kota Nagara atau sebaliknya. Kota kecil ini memiliki terminal yang cukup sibuk. Sebuah bangunan pasar tua dengan bentuk arsitektur yang mengesankan peninggalan era kolonial Belanda terdapat di kota ini. Jika anda mampir, cobalah makanan khas Kota Kandangan yang lezat yaitu Ketupat yang dimakan dengan Gulai Ikan Haruan (ikan Gabus).
Nagara merupakan kota kecil yang berada di tepi Sungai Nagara (cabang Sungai Barito). Sungai ini sering meluap. Karena itu, rumah penduduk di tempat ini umumnya adalah rumah yang dibangun di atas tiang-tiang tinggi. Pada saat musim hujan, hampir seluruh bagian kota tertutup air, kecuali jalan yang sengaja dibuat tinggi. Pada puncak musim hujan, permukaan jalan juga tertutup air sehingga Nagara berubah menjadi semacam “Kota Air”. Menurut catatan sejarah, Nagara yang terletak tidak jauh dari kota Kandangan, merupakan ibukota dari kerajaan pertama di Kalimantan Selatan bernama Nagara Dipa sebelum dipindahkan oleh Pangeran Samudera ke Bandarmasih yang kemudian berkembang menjadi Kota Banjarmasin saat ini. Nagara juga menjadi pusat kerajinan senjata tajam seperti pedang, golok dan keris. Para pengrajin ditempat ini mampu menghasilkan berbagai jenis senjata tajam seperti Mandau dengan bentuk yang indah dilengkapi dengan sarungnya.
Mandau adalah pedang tradisional suku Dayak yang dibuat di Desa Hadirau dan Tumbukan Banyu. Pembuatannya memnggunakan peralatan sederhana dan diselesaikan sekelompok pengrajin, pembuatan Mandau ini hanya untuk keperluan hiasan atau souvenir. Tapi ada pula Mandau yang khas dibuat sendiri oleh ahlinya dan pedang ini dipercayai memiliki kekuatan magis yang diisi melalui upacara ritual. Pembuatan gerabah terletak di Desa Bayanan tidak jauh dari Pasar Nagara. Pengunjung bisa menyaksikan setiap tahapan pembuatan dengan peralatan sederhana atau bahkan pengunjung bisa memcoba ikut untuk pembuatannya. Pengrajin biasanya membuat bermacam-macam bentuk Tembikar dan yang terkenal adalah Dapur Nagara atau Anglo terbuat dari tanah liat. Gunung Kentawan, lebih dikenal sebagai lambang sari kawasan Loksado karena letaknya strategis dan dapat dilihat dari berbagai penjuru. Gunung ini merupakan kawasan hutan lindung berupa gunung batu yang ditumbuhi pepohonan disekelilingnya. Letak kawasan ini sekitar 28 Km dari kota Kandangan, dan untuk mencapainya hanya jalan kaki lewat Desa Lumpangi, muara Hanip atau Datar Belimbing (Hulu Banyu). Dengan memiliki luas sekitar 245 Ha, didalamnya terdapat aneka jenis flora termasuk anggrek Hutan dan fauna yang dilindungi seperti Bekantan, Owa-Owa, Raja Udang (Halcyon SP), dll.Air Panas Tanuhi, merupakan obyek wisata yang sangat indah dan menarik untuk dikunjungi. Disamping pemandangannya yang indah, juga tersedia beberapa fasilitas seperti : Cottag Type A dan B, Gazebo, Aula untuk pertemuan, Kolam Renang, Kolam Berendam, Kolam Air Panas dari Panas Alam, Cafetaria, Lapangan Tenis dan Tempat Bermain Anak. Akses jalan menuju tempat lokasi sangat mudah dari kota Banjarmasin 168 km bisa ditempuh dengan roda 4 selama 4 jam. Balai Adat Malaris, adalah yang paling besar diantara balai adat suku Dayak di kawasan Loksado. Berbeda dengan balai adat lainnya, balai ini masih dihuni dimana terdapat 40 keluarga besar, berjarak sekitar 2,5 km dari Loksado. Tidak jauh dari Balai Malaris terdapat sebuah bendungan pembangkit tenaga listrik dan sebuah riam untuk bemandi ria, yaitu Riam Berajang dan Riam Anai. Kawasan Loksado memiliki hutan primer yang banyak ditumbuhi pepohonan dan kayu-kayuan beraneka ragam. Jenis pohon yang tumbuh di wilayah ini adalah ; Meranti, Sungkai, Ulin, Karet, Kayu Manis, dan jenis pohon buah-buahan serta aneka jenis bunga Anggrek. Didalam hutan juga hidup berbagai satwa seperti ; Kijang, Kancil, Macam, Beruang, aneka jenis kera termasuk Bekantan, Satwa Melata dan jenis burung seperti ; Raja Udang, Enggang, Ayam, Hutan, dan lainnya. Terdapat pula berbagai Kupu-Kupu dengan aneka warna yang menawan. Arung Jeram dengan rakit bambu, terdapat di sungai Amandit, adalah puncak dari kegiatan perjalanan setelah beberapa hari. Kegiatan inilah yang paling banyak disukai oleh banyak wisatawan dan yang paling mengesankan. Ada beberapa lokasi yang bagus untuk memulai perjalanan dengan tingkat kesulitan dan waktu tempuh yang bervariasi tergantung dari keinginan wisatawan itu sendiri. Air terjun Haratai, terletak di desa lebih kurang 15 menit perjalanan dari Balai Haratai, dapat ditempuh dengan memasuki hutan bambu dan perkebunan karet dan kayu manis. Air terjun tersebut bertingkat tiga dengan ketinggian masing-masing 13 meter. Pengunjung dapat bermandi ria di telaga, di bawah air terjunnya, atau hanya duduk-duduk di atas bebatuan besar. Tersedia juga tempat ganti pakaian dan shel untuk beristirahat.
Air Terjun Riam Anai , berjarak sekitar  2 km dari desa Malaris Kecamatan Loksado, merupakan air terjun yang sangat deras dengan ketinggian 4 meter. Air Terjun Kilat Api, terletak di deas Tanuhi 4 km dari penginapan/cottage Tanuhi. Bisa ditempuh dengan kendaraan roda 4 maupun roda 2.
F. Kabupaten Hulu Sungai Tengah,
Mesjid Al-A’la di desa Jatuh, Kecamatan Pandawan merupakan mesjid tertua di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Masjid ini merupakan cikal bakal berkibarnya bendera dakwah dan syiar agama Islam. Masih di Kecamatan ini terdapat pula masjid tua yang disebut Masjid Keramat. Keunggulan dari tempat ibadah ini konon memberikan rasa khusyu. Wisata religius lainnya adalah Pondok Pesantren Ibnul Amin Pamangkih yang mendidik ribuan calon ulama muda dan pemimpin umat masa depan. Makam keramat Wali Katum juga menarik karena selalu mendapat kunjungan ziarah dari masyarakat Kalimantan Selatan dan juga wisatawan luar daerah. Untuk kegiatan wisata alam terdapat obyek wisata air panas di kaki bukit yang hijau dimana terdapat sumber air panas yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Disini terdapat pula kolam ikan dan kolam pancing yang selalu ramai dikunjungi masyarakat setempat. Obyek wisata Pagat Batu Benawa memiliki panorama alam yang indah. Alamnya indah, air yang jernih, dan damai membuat lokasi wisata ini banyak dikunjungi wisatawan. Objek lainnya adalah Lok Laga Ria yang berada di Kecamatan Haruyan. Sungainya banyak memiliki jeram. Ada pula kawasan wisata Nateh di Kecamatan Batang Alai Timur, berjarak sekitar 15 km dari Kota Barabai ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Disini bertebaran bukit-bukit batu raksasa yang kaya dengan pesona goa dan sungai berair jernih. Selain itu terdapat Goa Liang Hadangan, memiliki stalagnit dan stalagmit dengan panorama alam yang sangat mengesankan, lokasinya berjarak sekitar 10 km dari Kota Barabai yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat. Selanjutnya adalah Gunung Batu Benawa merupakan lokasi perkemahan yang digemari para pecinta alam, letaknya sekitar 9 km dari Kota Barabai.
G. Kabupaten Hulu Sungai Utara,
Kota Amuntai, Ibukotanya Kabupaten Hulu Sungai Utara diapit dua sungai yaitu sungai Tabalong dan Balangan. Untuk wisata kota, wisatawan dapat mengunjungi Masjid Raya Amuntai. Terdapat Pantai Amuntai, atau melongok Taman Kota Junjung Buih, berkunjung ke Monumen Perjuangan, melihat Monumen Itik Alabio yang menghiasi kota. Obyek wisata di daerah ini adalah Situs Candi Agung, peninggalan dari kerajaan Negara Dipa yang dibangun oleh Empu Jatmika pada abad ke XIV Masehi. Dari kerajaan inilah akhirnya melahirkan Kerajaan Daha di Negara dan Kerajaan Kota Banjarmasin. Wisatawan dapat menyaksikan lomba renang Kerbau Rawa. Jenis Kerbau ini biasa disebut Kebau Kalang yang hidupnya lebih banyak di air. Masjid Jami Sungai Banar, merupakan masjid tertua di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang dibangun pada tahun 1218 H.  Selain tempat ibadah ini pernah dipergunakan para pejuang kemerdekaan R.I untuk menyusun strategi melawan penjajah Belanda, masjid ini juga sudah masuk dalam daftar cagar budaya, dan banyak dikunjungi orang untuk berziarah.

H. Kabupaten Tabalong,
Obyek wisata Kinarum Indah, sangat menarik karena riak dan hempasan air yang mengalir di sela-sela batu hampar yang luas. Batu ini mempunyai legenda tersendiri sesuai dengan beda warnanya. Dari kisah masyarakat setempat, batu tersebut jatuh ketika sedang dibawa oleh seorang sakti yang bermaksud membendung Sungai Jaing guna mencari sang Putri. Hingga sekarang lokasi Kinarum Indah sering dijadikan oleh masyarakat sebagai tempat meminta hajat/doa keselamatan sesuai dengan adat budaya masyarakat Dayak setempat. Lokasi obyek wisata ini terletak di Desa Kinarum yang dapat ditempuh dalam jarak 45 km dari ibukota Kabupaten dan 6 km dari ibukota Kecamatan Upau.
Topografi wilayah di kawasan ini berbukit dan bergunung dengan panorama alamnya yang cukup indah dikelilingi hutan yang lebat. Jarak tempuh obyek wisata ini dari ibukota Propinsi 330 km dan dari ibukota Kabupaten 85 km, dengan jalan aspal hotmix berada pada sisi lintas jurusan Kota Banjarmasin dan Kota Balikpapan (Kalimantan Timur).

I. Kabupaten Tanah Laut
1. Pantai Swarangan, terletak di Desa Swarangan Kecamatan Jorong. Aksesibilitas ke obyek tersebut dapat ditempuh melalui transportasi darat dengan jarak tempuh sekitar 52 km dari ibukota Kabupayen Tanah Laut ( Pelaihari).
2. Pantai Batu Lima, berada di Desa Kuala Tambangan Kecamatan Takisung. Dari ibukota Kabupaten Tanah Laut  berjarak sekitar 35 km. Sarana yang tersedia di objek ini seperti ; Play Ground, Shelter dan Cottage yang berjumlah 18 buah.
3. Bukit Khayangan, memiliki pesona yang memukau dengan pemandangan perbukitan dan hamparan perkebunan Kelapa Sawit. Aksesibilitas darat dapat ditempuh sekitar 55 km dari Kota Banjarmasin. Sebelum kita menuju/memasuki Kota Pelaihari melewati objek wisata tersebut. Sarana yang tersedia saat ini berupa tempat ibadah (Mushola), dan jenis wisata yang bisa dikembangkan berupa wisata MICE (Wisata Meeting and Conference).

Pantai Pagatan Tanah Bumbu
J. Kabupaten Tanah Bumbu,
Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai Pantai yang cukup panjang sekitar 200 km dengan panorama yang indah. Masyarakat yang datang ke Kabupaten Tanah Bumbu setelah melewati Kecamatan Sungai Loban menuju Pagatan akan disambut dengan sejuknya udara laut. Ada tiga lokasi yang sementara ini dijadikan sebagai obyek wisata pantai antara lain wisata Pantai Rindu Alam, Pulau Salak dan Pantai Pagatan yang tiap tahun menggelar acara adat nelayan ‘mappanre tasi’. Di pantai Pagatan para wisatawan dapat menginap di beberapa cottage, serta terdapat pula hotel diantaranya Hotel Putri Duyung yang letaknya tepat di tepi pantai.
Obyek wisata alam lainnya adalah sebuah pulau yang terletak di selat laut dan berbatasan dengan Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten Kotabaru, yaitu Pulau Sewangi yang memiliki luas wilayah sekitar 4500 m² dengan panjang sekitar 15 km terletak memisah dari daratan pulau Kalimantan.
Kita dapat mengelilingi pulau tersebut naik perahu motor sekitar 1 jam. Konon kabarnya pada tahun 1970 seorang peneliti dari Amerika pernah mengadakan penelitian di pulau tersebut. Dari hasil survey dan observasi terdapat kandungan nikel dan batubara.
Di pulau ini terdapat sumber mata air tawar. Ini menjadi pendapatan masyarakat yang bertempat tinggal disana dengan menjual air tawar ke kapal-kapal besar serta ke masyarakat jika terjadi musim kemarau. Produksi air bersih rata-rata 40 meter kubik per hari. Kendati kemarau sumber ini tidak pernah kering dengan kualitas air yang jernih.
Di pulau ini juga ada 2 buah lubang yang kedalamannya sekitar 15 m mengarah kedalam, dan apabila kita berjalan di atas lubang tersebut terdengar bunyi dengungan yang memantulkan bahwa lubang tersebut besar. Menarik untuk menjadi tantangan bagi pecinta alam, serta kita yang ingin menikmati keindahan alam Pulau Sewangi dengan lebatnya hutan di pulau ini, makanya tempat ini dikatakan sebagai paru-parunya kabupaten Tanah Bumbu. Di Kabupaten Tanah Bumbu juga terdapat Goa Sugung yang terjadi dari proses alam, terletak di km 44 jalan Kadeco Kecamatan Mentewe dengan luas sekitar 12 ha. Dari ibukota Kabupaten, Batulicin dapat ditempuh kurang lebih 1,5 jam dengan kendaraan roda 4 dan roda 2. Sebuah pemandangan yang jarang kita temui disini, kita dapat merasakan kesejukan saat berada didalam goa. Pada hari libur tidak jarang Goa Sugung menjadi pilihan bagi masyarakat sekitar untuk berekreasi. Bagi pecinta goa tempat ini merupakan tantangan tersendiri dan menjadi wahana atau objek penelitian.


Pulau Manti, diantara Pulau Laut dan Pulau Sebuku Kotabaru
K. Kabupaten Kotabaru, 
Belum lengkap jika belum ke Kabupaten Kotabaru. Kita dapat mengunjungi pantai Gedambaan Sarang Tiung, 14 km dari Kota Kotabaru dengan pemandangan yang khas dan ditambah sarana pendukung seperti Cottage (penginapan), Mushola, Kolam Pemancingan dan Warung Makan, serta tempat duduk yang banyak tersedia. Dengan sarana parkir yang luas akan memudahkan kita untuk berpiknik di Pantai Gedambaan. Kita pun tidur dan menginap di Cottage Pantai Gedambaan.
Batu Jodoh, terletak di Pantai Teluk Aru Kecamatan Pulau Laut Selatan, merupakan tempat yang dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat terkabulnya segala ikrar sepasang kekasih. Perjanjian atau ikrar dilakukan dengan duduk di atas kedua batu tersebut kemudian sepasang kekasih tersebut saling berikrar dengan begitu mereka meyakini bahwa ikrar mereka tersebut dapat terkabul. Keyakinan ini sudah dipercaya masyarakat secara turun temurun sehingga banyak wisatawan yang melakukan ikrar di atas batu tersebut sebagai pembuktian dari keyakinan masyarakat. Di sekitar tempat ini, tak jauh terdapat sebuah pulau kecil yang diberi nama ‘Pulau Cinta’ yang disana terdapat satu tempat bernama ‘batu laso’ karena bentuknya mirip kemaluan laki-laki. Tempat wisata lainnya yang tak kalah menarik terdapat di wilayah Kabupaten Kotabaru antara lain ; Air Terjun Seratak dan Tumpang Dua, Sebelimbingan yang merupakan tempat pemukiman tertua di Pulau Laut dimana disini dulu terdapat lokasi kota pertambangan batubara jaman Kolonial Hindia Belanda. Yang lainnya adalah Pulau Manti, Tanjung Dewa, Pulau Samar Gelap tempat penangkaran Penyu Laut, Pantai Semisir dengan Pulau Simawi, Pantai Sungai Pasir, serta Terumbu karang di perairan Teuk Tamiang.

L. Kabupaten Barito Kuala,
Pulau Kaget terletak sekitar 12 km ke arah hulu Sungai Barito yang merupakan habitat dari hewan unik yaitu Monyet Besar Berhidung Panjang atau oleh penduduk setempat disebut dengan Kera Belanda/Bekantan karena hidungnya panjang, mukanya merah serta perutnya yang gendut. Terdapat pula Pulau Kembang dapat dicapai dengan menggunakan perahu motor selama 30 menit dari pusat Kota Banjarmasin. Di pulau ini terdapat sebuah Vihara Cina yang sudah sangat tua dan banyak dikunjungi para keluarga etnis Cina untuk beribadah. Umumnya para pengunjung datang pada hari Minggu. Vihara ini dijaga oleh sekumpulan kera berekor panjang yang banyak mendapatkan makanan dari pengunjung seperti kacang, pisang dan telur.
Kabupaten Barito Kuala beribukota di Marabahan, adalah sebuah kota kecil yang terletak sekitar 65 km dari Kota Banjarmasin. Di kota ini wisatawan dapat melihat rumah-rumah tua bergaya tradisional Banjar yang terbuat dari kayu di tepi sungai dengan suasana kehidupan masyarakatnya. Dari Marabahan anda dapat menyewa perahu motor ke Margasari yaitu sebuah desa yang menghasilkan aneka barang kerajinan tangan terbuat dari rotan dan bambu seperti Tas, Bakul, Kipas Tangan dan Topi.

1. Rumah Adat
Rumah adat Kalimantan Selatan dinamakan Rumah Banjar Bubungan Tinggi. Rumah Banjar Bunbungan Tinggi mempunyai atap tinggi. Bagian depan rumah berfungsi sebagai teras yang dinamakan pelatar, tempat anggota keluarga bersantai.

Rumah ini merupakan rumah panggung dan dibawahnya dapat digunakan untuk menyimpan padi dan sebagainya. Seluruh rumah terbuat dari kayu ulin dan atapnya dari sirap kayu ulin.

Rumah Banjar Bubungan Tinggi
2. Pakaian Adat
Pria memakai pakaian adat berupa tutup kepala(destra), baju rompi, sarung sebatas dengkul dan celana panjang yang disebut selawar. Sedangkan sebilah keris diselipkan didepan perut.
Wanitanya memakai tutup kepala berhiasankan kembang goyang yang disebut sumping, baju dan kain bersulam emas. Perhiasan yang dipakainya beruapa anting anting, kalung, pending, dan gelang. Pakaian pengantinini berdasarkan adat banjar.
3. Tari tarian Daerah Kalimantan Selatan
a.    Tari Baksa Kembang, merupakan tai selamat datang pada tamu agung dengan    menyampaikan untaian bunga.
b.    Tari Radap Rahayu, dipertunjukkan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantun pria dan wanita dipersandingkan dipelaminan.
c.    Tari Mantang Gandut, tari gandut merupakan jenis tari garapan yang diangkat dari tari tradisional Kalimantan Selatan. Tari ini termasuk jenis tari pergaulan, dimana penari wanita, yang dinamakan Gandut, berusaha menarik simpati penonton, sedangkan penari pria(Mantang) menyambut tantangan itu dengan memilih pasangannya.


Tari Baksa Kembang

4. Senjata Tradisional
Keris adalah salah satu senjata tradisonal diKalimantan Selatan. Ukurannya paling panjang lebih kurang 30cmdan matanya terlogam lainnya. Senjata buat dari besi dicampur logam lainnya. Senjata lainnya adalah anak mandau, bujak (sejenis tombak), sumpitan, dan beliung.

Keris
5. Suku : Suku dan marga yang terdapat didaerah Kalimantan Selatan adalah : Banjang Hulu dan Banjang Kuala.

6. Bahasa Daerah : Banjar

7. Lagu Daerah : Sapu Tangan Bapucu Ampat, Ampar Ampar Pisang.

mengenali koleksi Museum Wasaka

No comments:

Post a Comment